Permintaan Maaf Cut Tari
Di hadapan wartawan berbagai media TV dan lainnya, Cut Tari dengan didampingi oleh suami dan pengacaranya, Hotman, sambil menangis menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa video hot yang melibatkan dirinya. Tentu saja permintaan maaf Cut Tari yang terkesan sudah terlambat tersebut, mendapatkan banyak tanggapan dari berbagai pihak.
Mungkin anda akan berkata: Jika sebelum-sebelumnya Cut Tari, artis berdarah Aceh ini bersikeras menghindar, namun setelah terpojok dan tidak mungkin lagi meloloskan diri dari jeratan hukum dan akan ditersangkakan menyusul Ariel Peterpan, baru kemudian menyampaikan permintaan maaf.
Apakah menurut anda permintaan maaf Cut Tari memang sudah basi alias terlambat?
Sebagian anda mungkin akan berpendapat, Walaupun sudah terlambat, namun dengan adanya permintaan maaf dari Cut Tari, itu lebih baik dari pada tidak ada sama sekali dan sedikit banyak mungkin akan meredakan kemarahan masyarakat luas yang anti pornografi.
Apapun pendapat anda, anda bebas untuk menolak dan tidak menerima permintaan maaf Cut Tari, namun anda juga tidak dilarang untuk menerima permintaan maaf Cut Tari. Yang pasti menurut agama, jika Tuhan saja mau memberikan maaf kepada para hambanya, apakah anda mau melebihi Tuhan dan merasa lebih bersih dari pada dosa.
Bagaimana menurut hukum positiv dan moral agama di Indonesia?
Semua agama yang berlaku di Indonesia menolak bentuk pornografi, perselingkuhan, dan perzinahan. Jika memang terbukti bersalah dalam kasus video porno tersebut, maka sudah seharusnya mendapatkan hukuman sesuai undang-undang yang berlaku sebagai bentuk pelajaran bagi kalangan selebritis Indonesia, maupun bukan. Artinya, permintaan maaf menurut undang-undang yang berlaku hanya dapat diterima dengan cara menjalani hukuman yang semestinya.
Bagaimana pendapat anda? mungkin anda mempunyai pemikiran pendapat lainnya. Atau anda mempunyai dugaan-dugaan pendapat tertentu sehubungan dengan permintaan maaf yang dilakukan oleh Cut Tari ini.
Siaran Catatan Lainnya yang Mungkin Belum anda baca:
3 Komentar