Tempat Kursus Hacker Online di Cina dibubarkan

Beberapa waktu yang lalu, Peretas (hacker) Cina diduga telah mensabotase situs Melbourne International Film Festival, festival film terbesar di Australia. Seperti dilaporkan AFP, Ahad (26/7), festival ini berencana menayangkan film dokumenter tentang aktivis Uighur yang dituduh Cina mendalangi kerusuhan di Xinjiang pada pertengahan Juli lalu. Para peretas tersebut menyerang situs dengan cara mengganti informasi di situs dengan bendera nasional Cina dan kata-kata yang mengkritik pemimpin Uighur di luar negeri, Rebiya Kadeer. Polisi tengah menyelidiki kasus penyerangan situs ini. Selain itu, pihak keamanan juga bersiaga penuh mengamankan para pengunjung festival dan Kadeer yang diundang menghadiri festival tersebut. Kini situs tersebut mulai kembali normal.

Pada kasus lainnya Bulan lalu, pengelola hlaman terkemuka pencari informasi, Google, mengaku bahwa layanan email mereka disabotase oleh para hacker China, yang menyusup ke akun para aktivis hak asasi manusia. Mereka juga sempat mengacak-acak jaringan komputer 20 perusahaan.

Keberadaan para peretas (Hacker) ini tentu membuat takut dan meresahkan sebagian orang yang mempunyai situs-situs resmi dan rahasia terutama khususnya bagi keamanan informasi rahasia milik pemerintah. Menurut kabar, rata-rata para hacker memiliki kemampuan untuk menerobos keamanan sebuah situs dan dapat mencuri berbagai informasi di dalamnya. Bahkan mereka juga dapat mengobrak-abrik sebuah situs dengan mengirimkan berbagai virus buatan mereka mulai dari trojan dan lainnya.

Ketakutan dengan kemampuan para peretas hacker inilah mungkin yang membuat polisi di China bagian tengah menutup sebuah tempat di Hubei yang diduga menjadi tempat kursus alias sekolah pelatihan para peretas jaringan komputer (hacker). Tempat itu secara terbuka merekrut ribuan anggota secara online.

Menurut China Daily (Senin 8 Februari 2010), para anggota tempat kursus hacker tersebut mendapatkan berbagai pelatihan khusus berbagai cara untuk mensabotase jaringan komputer atau internet (Cyber Attack) dan piranti lunak sabotase (Malicious Software)

Dalam operasi di Hubei, polisi menangkap tiga orang. Mereka diduga mengelola suatu laman peretas yang disebut "Black Hawk Safety Net." Laman itu memuat materi teknik-teknik sabotase dan piranti lunak Trojan.

Melalui program Trojan, peretas bisa menembus jaringan komputer dari luar dan selanjutnya bisa mengintip bahkan mengendalikan sistem komputer yang menjadi target mereka.

Black Hawk Safety Net telah merekrut lebih dari 12.000 anggota berbayar. Pengelola laman berhasil meraup pendapatan lebih dari 7 juta yuan (sekitar Rp 9,6 miliar) hanya dari iuran keanggotaan. Mereka pun menampung 170.000 anggota yang mendaftar keanggotaan secara gratis.

Dalam penggerebekan di Heibei, polisi menyita sembilan server, lima unit komputer, dan sebuah mobil. Mereka pun menutup semua laman yang terkait dengan kasus sabotase itu. Tak hanya itu, polisi juga membekukan aset para pelaku senilai 1,7 juta yuan (sekitar Rp 2,3 miliar).

Writer : Admin All In One
Kategori: Other`s Crime
Sumber : Berbagai Media







Posting Komentar

2 Komentar

halocoy lifestyle mengatakan…
salam kenal, bagus lah sdh ditangkapin ya, kasihan mereka yg sdh bangun website susah payah diacak-acak mereka. thanks
Admin Al In One mengatakan…
salam kenal juga...Saya setuju.......perlu juga kali ya..para webmaster membuat anti hacker...sehingga seluruh website ...yang terlanjur terkena...hacker...bisa konsultasi...dan mengamankan data websitenya