Malaysia Indonesia - Perang atau Damai ?

Malaysia menolak minta maaf pada IndonesiaSiaran Berita Internasional-Malaysia Indonesia pilih perang atau damai? Pelanggaran kedaulatan negara kembali terjadi. Untuk kesekian kalinya, Malaysia dianggap telah melanggar kadualatan wilayah Indonesia terkait penangkapan petugas KKP Indonesia yang sedang bertugas di perairan Bintan kepulauan Riau 13 Agustus lalu.

Tuntutan pemerintah Indonesia agar pihak Malaysia meminta maaf atas insiden pelanggaran kedaulatan ini telah dijawab oleh pemerintah Malaysia yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman yang memberikan penjelasan bahwa pihak Malaysia menolak untuk minta maaf kepada pemerintah Indonesia dan juga tidak akan menuntut pihak Indonesia sehubungan dengan demonstrasi pembakaran bendera negara Malaysia dan pelemparan tinja ke gedung Kedubes Malaysia di jakarta.

Bagaimana menurut pendapat anda?
Berkemungkinan anda akan memilih perang dengan Malaysia karena merasa Malaysia telah berkali-kali melanggar kedaulatan wilayah pemerintah Indonesia dan terkesan bahwa Malaysia seperti selalu menginjak-injak harga diri bangsa Indonesia, bahkan bagi anda yang lebih ekstrim mungkin akan mengatakan Malingsia. Dalam tahun 2010 ini saja sudah sekitar 10 kali pemerintah Indonesia mengajukan tuntutan kepada pihak Malaysia, namun tak satupun yang digubris oleh Malaysia. Tapi apakah pilihan dengan cara berperang tersebut sudah menjadi pilihan yang terbaik seperti yang diinginkan oleh sebuah kelompok yang mengatas namakan diri dengan Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) dan anti Malaysia.

Pilihan Berdamai tentu akan lebih baik
Sebagai negara satu rumpun melayu dan bertetangga sangat dekat, maka tentu pilihan berdamai akan lebih baik. Sebagai rakyat biasa, tentu tidak ingin mencontoh berbagai kasus serupa seperti kasus perang saudara antara Korea Selatan dan Korea Utara, Iraq dan Iran, dan lain sebagainya.

Hasil dari peperangan hanya akan menghasilkan kehancuran dan penderitaan bagi seluruh rakyat kedua belah pihak. Namun begitu, perdamaian tidak akan tercapai bahkan sangat mustahil untuk dicapai, jika tidak ada satupun di antara keduanya yang mau menghargai pihak masing-masing.

Posting Komentar

0 Komentar