Fenomena kesurupan sepertinya sudah menjadi kebiasan budaya Indonesia dari berbagai status dan kelas manusia. Santernya pemberitaan fenomena kesurupan massal di berbagai wilayah indonesia mulai dari sekolah , kantor, makam keramat, swalayan dan mini market, pabrik, hingga di panggung politik adu jotos layaknya orang keserupan. Mungkin budaya kesurupan ini, sudah menjadi kesadaran tradisi yang tidak dapat dihindari.
Baru-baru ini, saat malam menyambut tahun baru 2010 lalu, 7 karyawan wanita dari sebuah mini market (FRESH) yang berlokasi di jalan Payoselincah Jambi Timur, mengalami kesurapan massal. Ke-7 karyawan wanita ini mengalami kesurupan massal saat sedang bekerja seperti biasanya di swalayan / mini market tersebut. Tentu saja hal ini membuat kaget seluruh pengujung yang sedang ingin berbelanja di mini market tersebut dan menjadi tontonan oleh orang-orang yang kebetulan lewat. Karena repot, sang pemilik mini market akhirnya memutuskan untuk segera menutup mini marketnya pada malam tahun baru tersebut. Sementara itu, sebagian dari ke-7 karyawan wanita yang kesurupan, dibawa menggunakan mobil truck ke masjid Nurul Iman yang berada tidak jauh dari lokasi mini market.
Kesurupan ataukah Demonstrasi karyawan menyambut tahun baru? menurut masyarakat sekitar, tanah tempat didirikan bangunan mini market Fresh tersebut memang dikenal angker.
Kasus kesurupan lainnya: Gading dan 11 orang buruh proyek lainnya, tiba-tiba mengalami kesurupan akibat kencing sembarangan di lokasi Makam Keramat Mbah Priok yang berlokasi di areal Pelabuhan Petikemas Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Gading mengalami kejang-kejang pada lehernya dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun pihak rumah sakit mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi jenis penyakit yang dialami oleh gading.
Menurut ahli waris makam tersebut, Habib Ali dan masyarakat sekitar, memang dilarang kencing di sekitar Makam Keramat Mbah Priok, karena kasus serupa sudah sering menimpa orang yang berlaku tidak sopan di lokasi makam keramat tersebut.
Siapakah sebenarnya orang yang dipanggil dengan sapaan Mbah Priok tersebut?
Mbah Priok tidak lain adalah nama panggilan dari salah seorang Ulama yang pernah menyiarkan agama Islam di wilayah Tanjung Priok pada ratusan tahun yang lalu. Nama asli ulama Tersebut adalah Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad Al Husaini Ass-syafi`i Sunni R.A. Kenapa lebih dikenal dengan sebutan Mbah Priok, tentang hal ini mohon maaf kami belum sempat menelusurinya. Namun konon menurut masyarakat sekitar, kenamaan dari wilayah Tanjung Priok itu sendiri tidak lain diambil dari nama sapaan Mbah Priok sang Ulama penyiar Islam ini.
Berdasarkan sejarah tersebut, maka Makam Mbah Priok termasuk salah satu di antara sekian banyak makam para waliyullah yang ada di wilayah Indonesia dan dikeramatkan oleh sebagian besar masarakat Indonesia.
Betulkah atau sekedar mitos ? Pengalaman Olga salah seorang artis Indonesia menceritakan bahwa: "temannya yang pernah kencing sembarangan di sebuah makam keramat, maaf...tiba-tiba anunya bengkak membesar"
Anda boleh percaya boleh tidak dengan fenomena kesurupan dan makam keramat ini, tapi mungkin anda pernah menyaksikannya langsung di sekitar anda, tetangga anda, keluarga anda, atau bahkan anda sendiri saat ini sedang kesurupan posting dunia blogger ?
Other News
0 Komentar