Aksi Protes Ratusan Warga Keluarga Purnawirawan di Kompleks Perumahan Eks Yon Angkub

"...Rumah Kami bukan rumah dinas..Yth..Bpk SBY Tolong Bela Kami...". "Rebut Ambalat...Jangan Rebut Rumah Kami".

Dua kalimat di atas adalah sebagian kecil dari uneg-uneg tuntutan Ratusan warga Kompleks Perumahan Eks Batalyon Angkutan Kuda Beban (Yon Angkub) di Jl Cililitan Besar, Kramatjati, Jakarta Timur, melalui berbagai spanduk, baliho, dan orasi-orasi di sebuah panggung sederhana di depan pintu gerbang komplek, Senin (25/1/2010).

Para keluarga purnawirawan ini berkumpul sebagai bentuk dari aksi protes mereka menentang rencana Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang akan melakukan penggusuruan dan pengosongan secara paksa tempat tinggal mereka yang berada di perumahan-perumahan milik TNI. Untuk mendukung aksi protes ini, beberapa warga ada yang mempersiapkan ban-ban bekas untuk dibakar di depan pintu gerbang komplek perumahan. Sementara sebagian warga lainnya, ada yang membawa poster dan foto-foto keluarga mereka yang sudah purnawirawan dan almarhum. Aksi protes ini terjadi sebagai bentuk penolakan terhadap eksekusi Mabes TNI yang memberikan tenggat waktu hingga tanggal 25 Januari 2010 kepada warga setempat untuk mengosongkan rumahnya. Apabila perintah dalam bentuk tertulis itu tidak digubris, maka Mabes TNI akan melakukan eksekusi. Dalam aksi protes warga ini, dihadiri mantan KSAD Jendral (Purn) TNI Tyasno Sudarto, Jenderal Wismoyo Arismunandar, dan Wakil Ketua Ketua Komisi I DPR RI, Hayono Isman. Ketiganya hadir di sela-sela aksi tersebut.

Menurut Sutrisno, Ketua Forum Musyarawah Keluarga Besar Penghuni Angkub, kehadiran para beberapa pejabat TNI dan DPR RI ini, tidak lain untuk memberikan dukungan atas aksi protes warga, Senin (25/1/2010).

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hayono Isman, menjelaskan bahwa dirinya akan ikut memperjuangkan tuntutan dari keluarga besar Yon Angkub atas penolakan eksekusi dari Kodam Jaya. "Saya hadir di sini atas nama Komisi I DPR yang tidak menyetujui rencana eksekusi rumah tinggal prajurit purnawirawan di Yon Angkub. Saya berharap TNI tidak hanya memperhatikan kesejahteraan prajuritnya, tapi juga harus memperhatikan kesejahteraan prajurit purnawirawan," katanya, Senin (25/1/2010).

Yang pasti, akibat aksi protes warga ini, arus lalu lintas dari Halim Perdanakusumah menuju Cililitan menjadi terganggu dan macet, karena ratusan warga yang protes ini berada di jalan-jalan.


Apakah TNI kita sekarang miskin dan tidak memiliki rumah lagi?

Koordinator aksi, Prastopo dari Forum Koordinasi Penghuni Perumahan Negara (FKPPN), menyatakan prihatin atas penggusuran dan kekerasan yang menimpa keluarga purnawirawan yang menghuni perumahan-perumahan tersebut.

"Penggusuran ini marak sejak bisnis TNI dihapus dengan alasan tidak ada bisnis TNI dan tidak ada pemasukan sehingga keluarga purnawirawan harus keluar dari rumah yang sebagian sudah ditempati hingga 40 tahun lebih," kata Prastopo di Bulak Rantai, Minggu (17/1/2010)

Writer : Admin Catatan-Kisah.Blogspot.com
Kategori : Berita Aksi
Sumber Utama :
Kisah Terkini TVOne Jam 11.00 Wib 25/1/2010
Sumber Lainnya: Berbagai Media Massa Offline dan Online

Posting Komentar

0 Komentar